Sabtu, 06 Oktober 2012

Tak Ada Lagi Air Mata


Sudah tidak ada air mata di negeriku
Menetes untuk setiap kepeng tercecar dalam tiap saku celana
Mengalir nan jauh kelemba dosa untuk para pemuda
Membasahi  kubur para saudaranya yang tak memiliki harapan

Menunggu Pagi

Menjadi manusia malam hidup dengan kedinginan
Menunggu pagi dengan cahaya mentari
Selalu setia menyinari dan menghangatkan bumi
Tapi ntah mengapa kehangatan mentari tak kurasakan dalam hati
Bahkan terangnya pun tak dapat ku lihat
Semua tetap dingin dan gelap
Sejak dia tlah membeku dan tidur lelap dalam gelap